Danau Kawah Ijen merupakan sebuah danau yang terletak di bagian puncak gunung Ijen. Karena proses letusan gunung Ijen, kawah tersebut dipenuhi oleh air sehingga terbentuklah danau kawah yang sangat indah dan menakjubkan.
Kawasan Ijen terletak di daerah Banyuwangi bagian
barat, berada di antara gunung berapi yakni gunung Raung dan gunung merapi.
Danau kawah ijen masuk dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen dengan luas
2.560 hektare, termasuk hutan wisata seluas 92 hektare. Gunung Ijen sendiri
merupakan gunung api yang masih aktif. Terletak pada deretan gunung api di
pulau jawa bagian timur, berada di kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso.
Danau Kawah Ijen memiliki keunikan dan pesona yang
khas, yaitu airnya berwarna kehijauan yang sesekali permukaan danau tersebut
tertutup oleh asap belerang yang mengepul di tepi danau. Selain itu ketinggian
permukaan danau ini mencapai kurang lebih 2.384 mdpl, Bila dilihat dari jarak
dekat danau ini seakan-akan mendidih, karena banyaknya gelembung-gelembung udara
dari dasar danau. Hal ini dimungkinkan karena adanya kegiatan gunung berapi
yang terletak di bawah danau. Gelembung-gelembung tersebut terkadang diikuti
oleh adanya hembusan uap dan gas yang membahayakan, sehingga pengunjung harus
berhati-hati ketika menyaksikan danau ini dari dekat.
Danau Kawah Ijen sangat indah dilihat dari bibir
kawah, sesekali kita juga akan menyaksikan para penambang belerang yang
menuruni kawah untuk mengambil belerang. Kaldera Ijen merupakan kaldera
terbesar di pulau Jawa dengan diameter 6 km. Bentuk Danau Kawah Ijen lonjong
seperti elip dengan daerah pembuangan air danau terletak sebelah barat yang
merupakan hulu sungai Banyu Pahit dan Banyu Putih. Danau Kawah Ijen memiliki
luas 45 hektare dengan garis tengah 950 meter dan memiliki kedalaman 176 meter.
Di dalam kaldera Ijen banyak dijumpai bukit-bukit
kecil yang merupakan gunung api sekunder yang telah padam. Letusan Gunung Ijen
yang tercatat dalam sejarah hanya terjadi empat kali yaitu tahun 1796, 1817,
1913, dan 1936.
Peningkatan aktifitas Gunung Ijen terjadi pula pada
tahun 1918, 1921, 1923, 1927, 1929, 1933, 1941. Pada tahun 1952 terjadi letusan
asap dengan tinggi lebih kurang 1000 meter dari puncak, namun tidak ada korban
jiwa. Karena merupakan gunung yang masih aktif sehingga luas daerah bahaya
meliputi 65.367 km2.
Ada dua rute yang digunakan untuk mencapai Danau
Kawah Ijen. Rute pertama melalui Banyuwangi dan rute kedua melalui Bondowoso.
Jika dari Banyuwangi, naik angkot trayek Banyuwangi - Licin - Jambu.
Dari Jambu perjalanan dilanjutkan menuju Paltuding dengan ojek.
Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen terletak di
Paltuding, yang juga merupakan Pos PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian
Alam). Fasilitas lain-lain yang dapat dinikmati oleh pengunjung antara lain
pondok wisata dan warung yang menjual keperluan pendakian untuk menyaksikan
keindahan kawah Ijen.
Dari Paltuding berjalan kaki dengan jarak
sekitar 3 km. Lintasan awal sejauh 1,5 km cukup berat karena menanjak. Sebagian
besar jalur dengan kemiringan 25-35 derajad. Perjalanan mendaki yang berat
menjadi bersemangat kembali ketika melihat para penambang belerang turun gunung
dengan mengangkut belerang dari Kawah seberat 80 bahkan bisa 130 kg. Selain
menanjak struktur tanahnya juga berpasir
sehingga menambah semakin berat langkah kaki karena harus menahan berat badan
agar tidak merosot ke belakang.
Setelah beritirahat di Pos (hanya ada satu pos di
sepanjang jalur) jalur selanjutnya relatif agak landai. Selain itu
wisatawan/pendaki di suguhi pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah.
Di puncak asap pekat belerang mulai tercium. Untuk turun menuju ke kawah harus
melintasi medan berbatu-batu sejauh 250 meter dengan kondisi yang terjal.
0 komentar:
Posting Komentar