Gunung Sumbing adalah gunung tertinggi ke dua di
Jawa Tengah dengan ketinggian mencapai 3.371 meter di atas permukaan laut.
Gunung ini berhadapan dengan Gn.Sundoro yang dikenal sebagai gunung kembar.
Jalan menuju ke puncak pun terjal dan penuh liku dibandingkan gunung sundoro. Gunung
Sumbing dapat didaki melalui dua rute pendakian dari Base Camp Garung yang
berada di desa Garung, kecamatan Kalikajar, kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Atau dari Base Camp Cepit, yang berada di desa Pagergunung, kecamatan Bulu,
kabupaten Temanggung.Tapi kebanyakan para pendaki memilih rute Garung.
Seperti halnya gunung-gunung di Jawa lainnya, setiap
tanggal 1 Suro (tahun baru Jawa) dan tanggal 21 Poso (bulan Jawa), sudah
menjadi tradisi masyarakat setempat untuk melakukan jiarah ke puncak Gn.
Sumbing. Di mana terdapat makan Ki Ageng Makukuh. Menurut kepercayaan penduduk
setempat agar selamat dan terhindar dari mara bahaya, anak-anak dibiarkan
berambut Gimbal. Masyarakat lereng Gn. Sumbing sangat menyukai kesenian
tradisional seperti Kethoprak, Kuda Lumping atau Jathilan, kesenian ini sering
dipentaskan di setiap desa.
Pendaki harus benar-benar menghormati kebiasaan
penduduk lereng gunung Sumbing, banyak pantangan yang harus diperhatikan
diantaranya tidak merusak tanaman, tidak mengganggu kebun penduduk, tidak
membuang sampah, berhati-hati jika menyalakan api karena rawan kebakaran,
berlaku sopan, tidak sombong, ramah bila berjumpa penduduk, tidak mengeluh, dan
tidak buang air di sembarang tempat.
Sebaiknya pendaki tidak meletakkan barang-barang
diluar tenda karena gunung Sumbing masih agak rawan. untuk itu sikap ramah,
sopan dan penuh waspada para pendaki sangat diperlukan.
RUTE GARUNG
Sebenarnya jalur yang Anda tempuh untuk mencapai ke
gunung ini sama dengan perjalanan menuju Gunung Sundoro. Dari Purwokerto naik
bus besar jurusan Semarang,
melewati Wonosobo, begitu juga sebaliknya. Kalau ke Gunung Sundoro Anda turun
di desa Kledung, maka untuk mencapai Gunung Sumbing Anda harus turun di depan
gapura desa Garung. Desa ini terletak di jalan menurun arah Wonosobo.
Berjalanlah sekitar 500 meter atau dapat juga naik
ojek menuju ke Base Camp. Tidak
lama, paling 15 menit berjalanan kaki. Di desa Garung/Butuh ini tidak ada
losmen untuk bermalam. Namun, Anda bisa bermalam di rumah kepala desa atau
basecamp pendakian, sekaligus mendapatkan informasi mengenai Gunung Sumbing.
Alamat
lengkap Base Camp Garung: STICK PALA ( Satuan Induk Bocah Bocah Karang Taruna
Pecinta Alam ). Desa Butuh, Dusun Garung, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten
Wonosobo, Jawa Tengah.
Waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai puncak sekitar 8 jam dengan menempuh jarak 7 km.
Mulai dari Base Camp Anda
sudah menemui lajur yang menanjak. Setelah tanjakan pertama Anda akan melewati kebun sayur, tetapi jalannya
tetap menanjak.
Jalur
lama udah jarang dipake karena terlalu terjal buat pendakian dan relatif kurang
aman. KM IV dimulai dari Bosweisen (batas ladang dan hutan) Kondisi jalan tanah
liat dan tanah merah berpasir, di kanan kiri jalur rerumputan dan pepohonan kecil.
Perjalanan akan semakin menanjak melewati dua buah bukit yakni bukit Genus dan
Sedlupak. Jalan berupa tanah merah berpasir. Kalau lagi beruntung, saat kita
masuk hutan, kita bisa ketemu ama setan belanda yg konon badannya tinggi dan
bentuknya sangat seram.
Jalur
Baru Setelah melewati ladang pertanian sampailah di perbatasan hutan di kawasan
Bosweisen (batas ladang dan hutan) yang merupakan batas KM III. Kondisi jalan
berupa tanah liat dan tanah merah berpasir. Di sepanjang kawasan ini terdapat
beberapa jenis burung dan ayam hutan.
Kemudian
melewati hutan pinus, kalau beruntung, apabila naik malam hari kita bakalan
ditemenin ama orang yang seusia dan berjenis kelamin sama dengan pakean putih.
Kita bakal ditemenin kalau terpisah dari kelompok dan bakal ditemenin sampai
gabung lagi sama kelompok. Tapi sayangnya, saat kita ajak ngobrol, dia tidak
akan menjawab dan selalu diam.
Setelah
menyeberangi sungai di Kedung terdapat Pos peristirahatan Pos I. Perjalanan
selanjutnya kita akan sampai di Pos II (Gatakan) pada ketinggian 2.240 mdpl. Di
pos ini pendaki dapat mendirikan tenda, dibandingkan tempat lain, tempat ini
cukup terlindung dari hempasan angin kencang, disamping itu pendaki dapat
mengambil air bersih dari sungai yang tidak terlalu jauh. Tempat ini terkenal
keangkerannya, pendaki yang berkemah disini sering mendapat gangguan Sundel
Bolong.
Di Pestan
(Peken Setan/Pasar Setan) pada ketinggian 2.437 mdpl, terdapat tempat terbuka
yang cukup luas, pendaki dapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Konon pendaki
akan mencium bau semerbak bunga, bila bau bunga ini mengikuti dia, maka ada
sosok mahkluk halus yang membuntutinya. Di sini jalur lama dan jalur baru
bertemu.
Kawasan
ini tidak ada pohonnya berupa padang rumput dengan sedikit pohon kecil,
sehingga angin kencang sering menerpa tenda. Selain itu pendaki harus waspada
karena sering ada badai yang cukup besar dan berbahaya. Kondisi jalan berupa
tanah merah berpasir.
Selanjutnya
kita sampai di Pasar Watu dimana banyak terdapat batu berserakan. Di depannya
dinding batu berdiri. Jalur disini kelihatannya rawan soalnya bener-bener
terbuka dengan kanan dan kiri jurang. Pendaki harus mengambil jalan kekiri
sedikit menurun mengelilingi dinding batu terjal. Jangan mengambil jalan lurus
dengan cara memanjat dinding terjal ini karena jalur ini buntu.
Dengan
cara menelusuri sisi-sisi batuan terjal, Kemudian kita akan tiba di Watu Kotak
(2.763mdpl) sebuah batu yang besar seperti kotak yang memiliki ceruk, dapat
digunakan untuk berlindung dari tiupan angin dan hujan. Di tempat ini ada
sedikit ruang untuk mendirikan tenda kecil. Di sini pendaki dilarang buang air
di sembarang tempat, karena tempat ini adalah salah satu tempat yang keramat.
Selanjutnya
kita akan melewati Tanah Putih, yang berupa batuan kapur. Jalur sangat berat,
terjal dan berbatu-batu, sebaiknya berhati-hati karena batu-batu mudah jatuh
menggelinding ke bawah baru kemudian sampai di puncak. Untuk menuju kawah ambil
arah sebelah kanan sedangkan untuk menuju puncak lurus ke atas. Di puncak
gunung terdapat musang gunung yang hidup di lubang-lubang batu di dinding
kawah. Musang ini dengan berani mendekati pendaki untuk mencari sisa-sisa
makanan.
RUTE CEPIT
Dari
Yogya naik bus ke Magelang, disambung ke Temanggung, turun di Parakan.
Perjalanan di mulai di Base Camp Cepit yang terletak di desa Pager Gunung, kec.
Bulu, wilayah Temanggung, Jawa Tengah. Perjalanan terbaik dilakukan pada malam
hari sekitar pukul 21.00, sampai di puncak menjelang pagi, sehingga sempat
melihat Sunrise dari puncak gunung. Selain itu perjalanan di malam hari dapat
menghemat air minum, karena di sepanjang jalur tidak terdapat mata air.
Pertama
kali kita akan berjalan selama kurang lebih satu jam melewati kebun sayur
penduduk. Kemudian kita akan
mendaki sekitar dua jam memasuki kawasan hutan, selanjutnya kita akan sampai di
padang rumput. Setelah itu kita akan bertemu dengan Batu Kasur dan Batu Lawang.
Jalur
menuju puncak sangat sempit dan menanjak, sehingga sangat melelahkan, kita
perlu sangat berhati-hati dan menjaga stamina tubuh. Puncak Gungung Sumbing
berbentuk kaldera kecil yang bergaris tengah 800 meter, dengan kedalaman 50-100
m dan beberapa puncak yang runcing. Untuk menuju puncak tertinggi harus turun
lagi ke arah kanan dan kemudian naik lagi.
Terdapat
lautan pasir, terdapat juga makam leluhur masyarakat setempat yang dikenal
dengan sebutan Ki Ageng Makukuhan. Ada beberapa gua salah satunya dikenal
dengan nama Gua Jugil yang merupakan gua terbesar. Di kaldera banyak kawah
kecil yang berasap belerang. Pemandangannya sangat indah sehingga kita akan merasa enggan untuk
meninggalkan puncak tersebut.
Bus dari
Porwokerto ke Semarang atau sebaliknya, turun di Gapura Desa Garung. Sekitar
500 meter sesudah gapura batas kabupaten Wonosobo - Temanggung.
* Dataran
tinggi Dieng
* Candi Dieng
* Telaga Warna
* Pestan
* Watu Kotak
* Kawah makan
Ki Ageng Makukuh
Masyarakat setempat melakukan jiarah ke kawah
Gunung Sumbing dimana terdapat makan Ki Ageng Makukuh. Menurut kepercayaan
penduduk setempat agar selamat dan terhindar dari mara bahaya, anak-anak
dibiarkan berambut Gimbal.
Di hutan
pinus, kalau beruntung, apabila naek malam hari kita bakalan ditemenin sama
orang yang seusia dan berjenis kelamin sama dengan pakean putih. Kita bakal
ditemenin kalau terpisah dari kelompok dan bakal ditemenin sampai gabung lagi
sama kelompok. Tapi sayangnya, saat kita ajak ngobrol, dia tidak akan menjawab
dan selalu diam. Kalau lagi beruntung, saat kita masuk hutan, kita bisa ketemu sama
setan belanda yg konon badannya tinggi dan bentuknya sangat seram.
Di
Gatakan ( PosII ) tempat ini terkenal keangkerannya, pendaki yang berkemah
disini sering mendapat gangguan Sundel Bolong.
Di Pestan seringkali pendaki akan mencium bau semerbak
bunga, bila bau bunga ini mengikuti dia, maka ada sosok mahkluk halus yang
membuntutinya.
0 komentar:
Posting Komentar