Arung Jeram adalah olahraga yang dilakukan di sungai yg berarus deras dan berjeram dengan menggunakan prahu karet. Selain itu setiap awak yg berjumlah rata-rata 6 orang dan 1 orang leader atau sring dikenal dengan istilah skipper. Setiap awak diwajibkan mengenakan alat-alat pengaman seperti pelampung, helm, dan juga dayung. Bahkan lebih dianjurkan lagi dalam 1 team membawa peralatan penyelamatan yaitu throwbag(tali lempar) atau body flip.
Masing-masing
alat memiliki kegunaan dan cara penggunaan yg baik dan benar. Untuk itu
diperlukan pengarahan tentang pengenalan cara penggunaan alat dan
teknik-teknik ketika berarung jeram. Ok....mungkin sekilas kami akan
sedikit berbagi dengan anda tentang teknik-teknik dasar berarung jeram
A. Teknik Dayungan
Ada
3 bagian dayung yaitu T Grip (pegangan berbentuk Huruf T), batang, dan
Blade. Cara memegang dayung jika anda duduk di sisi kiri prahu, genggam
T grip dengan tangan kanan anda dengan cara meletakkan keempat jari
diatas bagian horisontal dan ibu jari di bagian bawahnya. Kemudian
tangan kiri memegang bagian batang tepat di tengah-tengahnya. Teknik ini
berfunsi untuk memaksimalkan power dan menjaga keamanan ketika
mendayung agar controling dayungan lebih baik.
Ada beberapa teknik dayungan yang masing-masing kegunaannya berbeda beda.
- Dayung Maju Yaitu ayun atau dorong dayung ke depan, kemudian masukkan blade ke air (hingga 1/2 dari blade masuk) kemudian tarik kebelakang. Hendaknya ketika mengayunkan blade ke depan posisi tangan juga lurus kedepan dan saat menarik gunakan otot pinggang saat menariknya. Dayung maju ini berfungsi untuk menambah kecepatan laju prahu.
- Dayung Mundur : Dayung mundur ini kebalikan dari dayung maju, yaitu tarik dayung kebelakang diatas permukaan air kemudian masukkan blade kedalam air dan dorong kedepan hingga tangan lurus ke depan. Dayung mundur inti berfungsi untuk menahan laju prahu atau berjalan mundur jika dibutuhkan.
- Dayung Tarik : Dayung tarik ini ada 2 macam yaitu "Kanan Tarik" dan "Kiri Tarik". Kanan Tarik yaitu awak prahu yang duduk di sisi kanan prahu melakukan dayungan kearah prahu. Caranya raihlah jangkauan dayungan ke arah luar prahu sejauh mungkin,arahkan blade ke arah sisi prahu. Masukan blade ke air dan tarikalah ke arah prahu. Dayungan kanan tarik ini berfungsi untuk memberikan efek prahu bergeser ke kanan atau menahan prahu agar tdak terbawa arus ke kiri. Kiri Tarik kebalikan dari kanan tarik dengan cara awak prahu yang ada diseblah kiri melakukan cara yang sama seperti kanan tarik. Dayungan kiri tarik ini berfungsi untuk memberikan efek prahu bergeser kekiri atau menahan prahu agar tidak terbawa arus kearah kanan.
mereka sedang mlekukan dayungan kanan tarik tepat di belokan sungai ke kiri.
Ini dilakukan supaya prahu tidak terbawa arus yang menabrak tebing
di sisi kiri badan sungai. (foto:mapala unisi Latgab lanjut FAJY)
- Dayung Pancung. Dayungan yang biasa dilakukan oleh para pendayung depan apabila ingin melakukan manuver perahu. Jika perahu ingin berbelok kekiri maka maka pendayung yang ada disebelah kan depan melakukan dayungan dari depan perahu ditarik hingga ke samping kanan prahu, jalur lintasan dayungan menyerupai huruf "C". Sebaliknya jika prahu ingin berbelok ke kanan, pendayung yang ada di sebalah kiri depan melakukan dayungan dari depan perahu ditarik hingga ke samping kiri prahu. Teknik dayungan ini biasa dilakukan untuk manuver scara cepat guna menghindari hambatan seperti batu atau pilow.
1. Arus Utama (Mainstream)
Arus
yang paling besar diantara arus-arus yang lain jika terdapat banyak
arus. Pada aliran sungai yang lurus arus utama biasanya ada di tengah
sungai. Pada belokan ke kanan arus utama ada pada bagian kiri luar
belokan dan menabrak dinding sungai jika terdapat tebing dan biasanya
terdapat “undercut” pada dinding sungai yang ditabrak oleh arus utama
tersebut. Dan sebaliknya pada belokan ke kiri arus utama ada pada bagian
kanan luar belokan
2. Gelombang Berdiri (Standing Wave)
Arus
yang paling besar diantara arus-arus yang lain jika terdapat banyak
arus. Pada aliran sungai yang lurus arus utama biasanya ada di tengah
sungai. Pada belokan ke kanan arus utama ada pada bagian kiri luar
belokan dan menabrak dinding sungai jika terdapat tebing dan biasanya
terdapat “undercut” pada dinding sungai yang ditabrak oleh arus utama
tersebut. Dan sebaliknya pada belokan ke kiri arus utama ada pada bagian
kanan luar belokan
Haystack bisa berakibat demikian |
3. Arus Balik (Back Curling)
Suatu arus yang berputar keatas (vertical) dengan sendirinya karena adanya perubahan bidang jatuh yang cukup drastis setelah arus melewati rintangan/batu (hole) atau patahan sungai/dam (hydraulic) atau kemiringan dasar sungai yang cukup terjal (back curling). Arus balik jika ukurannya besar dapat membalikkan perahu jika perahu masuk miring atau menjatuhkan awak perahu yang kuda-kudanya tidak kuat (refleknya tidak bagus).
Suatu arus yang berputar keatas (vertical) dengan sendirinya karena adanya perubahan bidang jatuh yang cukup drastis setelah arus melewati rintangan/batu (hole) atau patahan sungai/dam (hydraulic) atau kemiringan dasar sungai yang cukup terjal (back curling). Arus balik jika ukurannya besar dapat membalikkan perahu jika perahu masuk miring atau menjatuhkan awak perahu yang kuda-kudanya tidak kuat (refleknya tidak bagus).
4. Pusaran Air (Eddies)
Eddies
adalah dimana air berhenti atau mengalir ke hulu (up stream) secara
horizontal yang terjadi karena adanya arus yang menabrak rintangan
(batu/benda-benda lain) dan arus tersebut tidak dapat melewati rintangan
itu sehingga terjadi kekosongan atau kekurangan air serta perbedaan
tekanan air yang mengakibatkan air dari arah lain akan mengalir ke atas
(up stream) untuk menyamakan permukaan dengan daerah lain. Eddies
berfungsi untuk tempat berhenti (stop), mengurangi kecepatan (rem) dan
menolong untuk membelokkan perahu (manuver).
5. Hole
Hole
adalah permukaan air yang berbentuk lobang dan ada sirkulasi air
dibelakang lobang tersebut. Hole terbentuk karena arus yang melintasi
suatu rintangan dan mengakibatkan terjadinya terjunan air. Terjunan air
akan membentuk sirkulasi air dan permukaan air terlihat seperti lobang.
Hole yang terlalu besar akan sangat berbahaya karena bisa membalikkan
perahu atau perahu akan tertahan di hole tersebut. Hole yang sangat
besar dan sirkulasi air dari segala arah disebut toilet bowl, karena
bentuk dan sifat fisikanya seperti air kloset sewaktu di-flushing. Hole
ini sangat berbahaya, karena perahu atau awaknya yang terjatuh dan
terperangkap didalamnya sangat sulit dikeluarkan. Apabila tidak terlalu
besar, hole berfungsi untuk mengurangi kecepatan (rem), membantu manuver
serta sangat bagus untuk dilintasi dan bisa juga untuk permainan
seperti surf boat.
Perahu terjebak hole, sebagian badan perahu sperti tenggelam |
6. Pillow.
Jika
permukaan bebatuan dekat dengan permukaan air, maka sebagian dari arus
sungai yang bergerak ke arah hilir akan menaiki bebatuan ini dan
melewati bagian atasnya serta membentuk “benjolan air” yang disebut
pillow. Pillow juga dapat menahan gerak perahu baik di flat maupun di
jeram.
7. Arus Belokan (bends)
Pada
belokan sungai arus yang cepat dan aliran yang dalam (arus utama)
terdapat pada lingkaran luar belokan sungai, hal ini diakibatkan oleh
adanya kekuatan sentrifugal, sehingga aliran permukaan yang lebih cepat
mengarah dan menumpuk sepanjang tepi belokan bagian luar. Dan aliran
arusnya lebih sempit dari bagian dalam dan alternatif untuk melaluinya
sebaiknya pada bagian dalam. Perahu yang terlanjur masuk aliran bagian
tepi luar belokan kemungkinan akan menabrak dan terhempas.
8. Lidah Air (Tongue of Rapid)
Jika
dua alur yang terhambat batu dan membentuk huruf “V” yang mengarah ke
hilir akan terbentuk lidah air. Bila terdapat lebih satu lidah air maka
yang terbesar merupakan arus utama yang sebaiknya dipilih. Biasanya
lidah air diikuti oleh gelombang berdiri.
9. Batuan (boulders, stoppers)
Letak
batuan atau tonjolan batu yang ada di sungai yang tidak beraturan akan
mengakibatkan turbulansi aliran sungai. Disamping itu letak batuan yang
tidak beraturan akan menyulitkan dalam melakukan pengarungan terutama
dalam manuver. Banyaknya batuan yang ada di sungai akan mengakibatkan
laju perahu terhambat, perubahan arah perahu yang tidak dikehendaki,
bahkan dapat berakibat perahu tersangkut ( Wrap / Entrapment ).
Aliran yang dangkal dipenuhi batu membuat prahu tersangkut |
10. Penyempitan Penampang Sungai (Bottle Neck)
Adanya
penyempitan lebar penampang sungai menyebabkan arus menjadi lebih
cepat. Hal ini juga menyebabkan laju perahu lebih cepat dari yang
dikehendaki. Sehingga jika setelah ada penyempitan ada suatu hambatan
akan menyulitkan pengarungan.
11. Pendangkalan sungai (shallows)
Jika
penampang sungai melebar akibatnya akan membuat permukaan air menjadi
turun. Jika terjadi pendangkalan yang dapat menyulitkan dalam
pengarungan, maka yang perlu diingat adalah permukaan air dengan ombak
yang besar menunjukkan aliran sungai yang dalam.
12. Hambatan (Strainer)
Hambatan
yang dimaksud adalah suatu rintangan yang terjadi karena adanya pohon
tumbang yang menghalangi/melintang di atas aliran sungai. Keadaan ini
perlu dihindari dalam pengarungan, karena menyebabkan perahu akan
tersangkut pada hambatan tersebut.
13. Undercut (Lobang Maut)
Merupakan
suatu bentukan yang terjadi karena terkikisnya dinding sungai hingga
membentuk rongga. Arus yang mampu membentuk rongga ini biasanya sangat
kuat sehingga jika perahu melewati arus ini akan menyebabkan awak perahu
terbentur dinding sungai atau perahu akan terbalik dan terjebak dalam
rongga. Undercut sebisa mungkin untuk dihindari, karena undercut adalah “ Momok “ yang paling menakutkan dalam kegiatan arung jeram. Mau simulasi renang di undercut..??..."Mboten....Maturnuwun (tidak...terimakasih)"
Pengetahuan
tentang morfologi sungai ini sangat berkaitan erat dengan factor
keamanan dan keselamatan serta kenyamanan dalam pengarungan, karena
dengan memahami karakteristik sungai dengan baik maka para pelaku
kegiatan arung jeram akan mengetahui titik-titik bahaya dari
bentukan-bentukan sungai yang dapat mengakibatkan terjadinya bahaya
terutama bahaya yang disebabkan oleh factor alam (sungai). Sehingga
dengan demikian kita dapat berusaha untuk menghindari bahaya yang
mungkin dapat mengancam keselamatan kita.
0 komentar:
Posting Komentar